TANAMAN KELOR
(Moringa oleifera)
Klasifikasi
Kingdom:Plantae(Tumbuhan)
Subkingdom:Tracheobionta(Tumbuhanberpembuluh)
SuperDivisi:Spermatophyta(Menghasilkanbiji)
Divisi:Magnoliophyta(Tumbuhanberbunga)
Kelas:Magnoliopsid(berkepingdua/dikotil)
SubKelas:Dilleniidae
Ordo:Capparales
Famili:Moringaceae
Genus:Moringa
Spesies: Moringa oleifera Lam
Kingdom:Plantae(Tumbuhan)
Subkingdom:Tracheobionta(Tumbuhanberpembuluh)
SuperDivisi:Spermatophyta(Menghasilkanbiji)
Divisi:Magnoliophyta(Tumbuhanberbunga)
Kelas:Magnoliopsid(berkepingdua/dikotil)
SubKelas:Dilleniidae
Ordo:Capparales
Famili:Moringaceae
Genus:Moringa
Spesies: Moringa oleifera Lam
1.
PENGERTIAN KELOR (Moringa oleifera)
Kelor
atau merunggai (Moringa oleifera) adalah sejenis tumbuhan
dari suku moringaceae.
Tumbuhan ini memiliki ketinggian batang 7—11 meter.
Daun kelor berbentuk bulat telur dengan ukuran kecil-kecil bersusun majemuk
dalam satu tangkai, dapat dibuat sayur atau obat. Bunganya berwarna putih
kekuning-kuningan dan tudung pelepah bunganya berwarna hijau; bunga ini keluar
sepanjang tahun dengan aroma bau semerbak.
Buah kelor berbentuk segitiga memanjang yang disebut kelentang, juga
dapat disayur
Moringa oleifera L. mengandung kombinasi senyawa yang unik yaitu
isotiosianat dan glukosinolat. Isotiosianat (ITC) merupakan zat yang terdapat
dalam berbagai tanaman, termasuk Moringa oleifera L., dan memiliki
potensi sebagai agen kemopreventif. Secara in vivo, isotiosianat telah
menunjukkan aktivitas sebagai agen antikanker. Di alam isotiosianat berada
dalam bentuk benzil isotiosianat (BITC) [Gambar 2.A], phenetil isotiosianat
(PEITC) [Gambar 2.B], atau phenyl isotiosianat (PITC) [Gambar 2.C].
Isotiosianat terlepas dari tanamannya melalui aksi enzim mirosinase setelah sel
tanaman itu rusak, seperti saat dipanen atau saat dikunyah (Zhang dkk., 2009).
Atas dasar fakta-fakta tersebut berbagai penelitian mengenai isotiosianat telah
banyak dilakukan.
Gambar 2. [A] Struktur
benzil isotiosianat [B] fenetil isotiosianat [C]
fenil isotiosianat.
Struktur Kimia Tanaman kelor
benzyl isothiocyanate
Isomers
Identity
CAS-#:622-78-6
Synonyms:benzylisothiocyanate
Formula:C8H7NS
Molecularmass:149.22g/mol
Synonyms:benzylisothiocyanate
Formula:C8H7NS
Molecularmass:149.22g/mol
Khasiat Daun Kelor
Bayi
dan anak-anak pada masa pertumbuhan dianjurkan Organisasi Kesehatan Dunia WHO
mengkonsumsi daun kelor. Perbandingan gram, daun kelor mengandung:
7
x vitamin C pada jeruk 4 x calcium pada susu 4 x vitamin A pada wortel 2 x
protein pada susu 3 x potasium pada pisang
Organisasi
ini juga menobatkan kelor sebagai pohon ajaib setelah melakukan studi dan
menemukan bahwa tumbuhan ini berjasa sebagai penambah kesehatan berharga murah
selama 40 tahun ini di negara-negara termiskin di dunia. Pohon kelor memang
tersebar luas di padang-padang Afrika, Amerika Latin, dan Asia. National
Institute of Health (NIH) pada 21 Maret 2008 mengatakan, bahwa pohon kelor
“Telah digunakan sebagai obat oleh berbagai kelompok etnis asli untuk mencegah
atau mengobati lebih dari 300 jenis penyakit. Tradisi pengobatan ayurveda India
kuno menunjukkan bahwa 300 jenis penyakit dapat diobati dengan daun moringa
oleifera.
Manfaat
utama daun kelor adalah:
- Meningkatkan ketahanan alamiah tubuh
- Menyegarkan mata dan otak
- Meningkatkan metabolisme tubuh
- Meningkatkan stuktur sel tubuh
- Meningkatkan serum kolesterol alamiah
- Mengurangi kerutan dan garis-garis pada kulit
- Meningkatkan fungsi normal hati dan ginjal
- Memperindah kulit
- Meningkatkan energi
- Memudahkan pencernaan
- Antioksidan
- Memelihara sistem imunitas tubuh
- Meningkatkan sistem sirkulasi yang menyehatkan
- Bersifat anti-peradangan
- Memberi perasaan sehat secara menyeluruh
- Mendukung kadar gula normal tubuh
Dari hasil analisa kandungan nutrisi dapat diketahui bahwa daun kelor memiliki potensi yang sangat baik untuk melengkapi kebutuhan nutrisi dalam tubuh. Dengan mengonsumsi daun kelor maka keseimbangan nutrisi dalam tubuh akan terpenuhi sehingga orang yang mengonsumsi daun kelor akan terbantu untuk meningkatkan energi dan ketahanan tubuhnya. Selain itu, daun kelor juga berkhasiat untuk mengatasi berbagai keluhan yang diakibatkan karena kekurangan vitamin dan mineral seperti kekurangan vitamin A (gangguan penglihatan), kekurangan Choline (penumpukan lemak pada liver), kekurangan vitamin B1 (beri-beri), kekurangan vitamin B2 (kulit kering dan pecah-pecah), kekurangan vitamin B3 (dermatitis), kekurangan vitamin C (pendarahan gusi), kekurangan kalsium (osteoporosis), kekurangan zat besi (anemia), kekurangan protein (rambut pecah-pecah dan gangguan pertumbuhan pada anak)
KANDUNGAN DAUN DAN BIJI BUAH KELOR.
Biji buah kelor (Moringan oleifera) mengandung zat aktif 4-[(2'-O-acetyl-α-L-rhamnosyloxy)benzyl]isothiocyanate (RBITC) yang mampu mengadopsi dan menetralisir partikel-partikel lumpur serta logam yang terkandung dalam air limbah suspensi, dengan partikel kotoran melayang di dalam air. Penemuan yang telah dikembangkan sejak tahun 1986 di negeri Sudan untuk menjernihkan air dari anak Sungai Nil dan tampungan air hujan ini di masa datang dapat dikembangkan sebagai penjernih air Sungai Mahakam dan hasilnya dapat dimanfaatkan PDAM setempat.
Berikut ini beberapa penjelasan mengenai
kandungan nutrisi daun kelor seperti dikutipdariPondokibu.com:
1. Daun kelor mengandung lebih banyak vitamin C
Vitamin C memperkuat sistem kekebalan tubuh kita dan melawan penyakit infeksi termasuk flu dan pilek. Buah- buah yang berasa asam seperti jeruk dan lemon mengandung banyak vitamin C. Tetapi Vitamin C daun kelor 7x lebih banyak daripadajeruk.
2. Daun kelor mengandung potassium
Potassium penting untuk otak dan saraf. Pisang adalah sumber potassium yang sangat baik. Daun kelor mengandung potassium 3x lebih banyak daripada pisang.
3. Daun kelor kaya akan Vitamin A
Vitamin A bertindak sebagai pelindung melawan penyakit mata, kulit, jantung, diare,dan banyak penyakit ringan lainya. Wortel diketahui sangat kaya vitamin A. Tetapi vitamin A pada daun kelor 4x lebih tinggi dari pada wortel.
4.Daunkelormengandungkalsium
Kalsium membangun tulang dan gigi yang kuat dan membantu mencegah osteoporosis. Susu menyediakan banyak kalsium tapi kalsium pada daun kelor 4x lebih banyak dari kalsium susu. Daun kelor dapat membantu membangun kembali tulang-tulang yang lemah, mengatasi kekurangan darah dan membantu para ibu yang kekurangan gizi untuk memenuhi gizi bagi bayinya. Para dokter di Africa menggunakan daun kelor untuk pengobatan diabetes dan di India daun kelor digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi.
Dari hasil analisa kandungan nutrisi dapat diketahui bahwa daun kelor memiliki potensi yang sangat baik untuk melengkapi kebutuhan nutrisi dalam tubuh. Dengan mengonsumsi daun kelor maka keseimbangan nutrisi dalam tubuh akan terpenuhi sehingga orang yang mengonsumsi daun kelor akan terbantu untuk meningkatkan energi dan ketahanan tubuhnya.
Selain itu, daun kelor juga berkhasiat untuk mengatasi berbagai keluhan yang diakibatkan karena kekurangan vitamin dan mineral seperti kekurangan vitamin A (gangguan penglihatan), kekurangan Choline (penumpukan lemak pada liver), kekurangan vitamin B1 (beri-beri), kekurangan vitamin B2 (kulit kering dan pecah-pecah), kekurangan vitamin B3 (dermatitis), kekurangan vitamin C (pendarahan gusi), kekurangan kalsium (osteoporosis), kekurangan zat besi (anemia), kekurangan protein (rambut pecah-pecah dan gangguan pertumbuhan pada anak).
1. Daun kelor mengandung lebih banyak vitamin C
Vitamin C memperkuat sistem kekebalan tubuh kita dan melawan penyakit infeksi termasuk flu dan pilek. Buah- buah yang berasa asam seperti jeruk dan lemon mengandung banyak vitamin C. Tetapi Vitamin C daun kelor 7x lebih banyak daripadajeruk.
2. Daun kelor mengandung potassium
Potassium penting untuk otak dan saraf. Pisang adalah sumber potassium yang sangat baik. Daun kelor mengandung potassium 3x lebih banyak daripada pisang.
3. Daun kelor kaya akan Vitamin A
Vitamin A bertindak sebagai pelindung melawan penyakit mata, kulit, jantung, diare,dan banyak penyakit ringan lainya. Wortel diketahui sangat kaya vitamin A. Tetapi vitamin A pada daun kelor 4x lebih tinggi dari pada wortel.
4.Daunkelormengandungkalsium
Kalsium membangun tulang dan gigi yang kuat dan membantu mencegah osteoporosis. Susu menyediakan banyak kalsium tapi kalsium pada daun kelor 4x lebih banyak dari kalsium susu. Daun kelor dapat membantu membangun kembali tulang-tulang yang lemah, mengatasi kekurangan darah dan membantu para ibu yang kekurangan gizi untuk memenuhi gizi bagi bayinya. Para dokter di Africa menggunakan daun kelor untuk pengobatan diabetes dan di India daun kelor digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi.
Dari hasil analisa kandungan nutrisi dapat diketahui bahwa daun kelor memiliki potensi yang sangat baik untuk melengkapi kebutuhan nutrisi dalam tubuh. Dengan mengonsumsi daun kelor maka keseimbangan nutrisi dalam tubuh akan terpenuhi sehingga orang yang mengonsumsi daun kelor akan terbantu untuk meningkatkan energi dan ketahanan tubuhnya.
Selain itu, daun kelor juga berkhasiat untuk mengatasi berbagai keluhan yang diakibatkan karena kekurangan vitamin dan mineral seperti kekurangan vitamin A (gangguan penglihatan), kekurangan Choline (penumpukan lemak pada liver), kekurangan vitamin B1 (beri-beri), kekurangan vitamin B2 (kulit kering dan pecah-pecah), kekurangan vitamin B3 (dermatitis), kekurangan vitamin C (pendarahan gusi), kekurangan kalsium (osteoporosis), kekurangan zat besi (anemia), kekurangan protein (rambut pecah-pecah dan gangguan pertumbuhan pada anak).
Tanaman
Obat Indonesia. IPTEKnet. 2005. Diakses
2010-02-17.
http://www.academia.edu/8579237/deskripsi_tanaman_kelor_Moringa_oleifera